MA Darussalam Subah Buktikan Bhinneka Tunggal Ika Bukan Sekadar Slogan: Program P5-PPRA Beri Inspirasi

Kemiri Barat, MADASS MEDIA - Bhinneka Tunggal Ika, semboyan bangsa Indonesia yang berarti "Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu", seringkali hanya menjadi slogan tanpa implementasi nyata. Namun, MA Darussalam Subah menunjukkan bahwa semboyan ini bukan hanya kata-kata kosong. Melalui program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil'alamiin (P5-PPRA) bertemakan Bhinneka Tunggal Ika yang dilaksanakan pada 10 Februari s.d. 15 Februari 2025, MA Darussalam Subah berhasil menanamkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi kepada siswa-siswinya terutama berkaitan dengan keragaman budaya salah satunya rumah adat di Indonesia.

Program P5-PPRA ini diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan siswa siswi kelas X dan XI, mulai dari mengenal rumah adat dan budaya daerah lain, berdiskusi tentang pentingnya toleransi, hingga menggelar gelar karya yang menampilkan maket rumah adat dari berbagai wilayah di Indonesia. Siswa tidak hanya belajar tentang perbedaan, tetapi juga diajak untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-teman yang berbeda latar belakang suku bangsa.

"Kami ingin siswa-siswi kami tidak hanya hafal semboyan Bhinneka Tunggal Ika, tetapi juga memahami dan menghayati maknanya," ujar Romadi, M.Pd., Kepala MA Darussalam Subah. "Melalui program P5-PPRA ini, kami berharap siswa-siswi kami dapat menjadi generasi muda yang cinta keberagaman dan menjunjung tinggi toleransi" lanjutnya.

Salah satu kegiatan yang paling berkesan dalam program P5-PPRA ini adalah ketika siswa siswi saling bekerja sama dan berkolaborasi dalam sebuah tim membuat maket rumah adat dari daerah lain. Kegiatan ini sebelumnya diawali dengan menonton bersama video tentang keragaman budaya dan rumah adat di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa serta meningkatkan rasa saling menghormati dan menghargai terhadap budaya daerah lain.

"Saya jadi lebih tahu tentang jenis maupun bentuk rumah adat dari daerah lain," kata Kian Syahlevia Nusantara, salah satu siswa yang mengikuti program P5-PPRA. "Saya juga jadi lebih menghargai teman-teman yang berbeda suku dengan saya." sambungnya.

Program P5-PPRA bertemakan Bhinneka Tunggal Ika di MA Darussalam Subah ini merupakan contoh nyata bagaimana pendidikan dapat berperan dalam menanamkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi kepada generasi muda. Dengan kegiatan yang menarik dan melibatkan seluruh siswa, program ini berhasil membuktikan bahwa Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya sekadar slogan, tetapi nilai yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa hasil karya berbentuk maket rumah adat di Indonesia oleh siswa siswi MA Darussalam Subah:

Rumah Panjang - Kalimantan Barat

Rumah Joglo - Jawa Tengah

Rumah Honai - Papua

Rumah Bolon - Sumatera Utara 

Rumah Gadang - Sumatera Barat 

Rumah Mbaru Niang - Nusa Tenggara Timur 

Rumah Kebaya - Betawi

Oleh: Dwi Ariani, S.Pd.